Selasa, April 15, 2008

Saat yang Dinanti

Suasana semakin memanas aja. Tinggal menghitung mundur. Tiap malem menyilang satu angka di kalender. Dan akhirnya saat yang udah dinanti oleh ribuan, bahkan jutaan orang di Indonesia Raya Merdeka ini bakal menjadi suatu kenyataan yang aku lum taw rasanya pahit apa manis??? ( garing banget deh..). Hem yang jelas saat itu uda ada di depan mata karna tinggal 6 hari lagi bakalan ada UJIAN AKHIR NASIONAL se-Indonesia yang pastinya bakaln bikin panik anak kelas 3 SMA. Ditambah rasa deg-degan yang bakalan diderita ama ortu en pihak skula masing-masing.
Jeng..jeng..jeng.. Ada rasa seneng benere cuz uda maw ninggalin skula ku yang aku cintai dengan setengah hati ini :p. Tapi pasti bakal kangen ama anak kelasku yang ga normal semua ini. Hehe, Always miss you gals!!.
Tapi sebel juga kalo aku maw ninggalin ne skula artinya harus lulus dulu dunk. Nah ternyata hal itu ga mudah, itu butuh banyak perjuangan en pengorbanan. Ya jelas lah...nilai matematika, bhs.Indonesia, bhs, Inggris, biologi, kimia, en fisika soale harus di atas standar. Dan masalahnya otakku lemot kalo suruh mikir fisika, pokoke ga bisa diajak kompromi. Dan di saat-saat terakhir ne aku masih aja menanyakan hal yang ga penting, " mengapa UAN 6 mapel ini harus terjadi lagi pada masaku? bukannya tahun besok aja? setelah aku lulus...huhu"
Tapi pertanyaanku tadi gak ada yang jawab...ya iyalah secara sekarang aku lagi sendirian , di depan komputer..masih meratapi nasibku...siapa coba yang mau jawab???

Selasa, April 08, 2008

Untuk Sahabat

Lama sudah kita terpisah
Lewati hari tak lagi bersama
Sepi yang kurasa di sini
Entah apa yang kau rasa
Aku tak tahu sampai kapan
Kita bisa berbagi kembali
Tentang semua kisah di hati
Yang tak kita bagi bersama

Saat ego kita telah runtuh
Mungkin aku bisa menatapmu lagi
Namun akankah tetap sama
Dirimu yang tak lagi kulihat
Dengan engkau yang dulu ada di dekatku
Ataukah akan berubah?
Karna aku tak pernah membayangkan
Ada engkau yang tak kukenal di sisi

Tapi sahabat,
Masih adakh kata itu di hatimu
Untuk menyebutku yang tak pernah ada untukmu
Yang hanya bisa melihatmu
Pergi dariku dan semakin menjauh
Hanya diam tanpa mau mencegahmu
Agar tetap di sampingku
Agar tetap di sisiku, selamanya...

Jumat, April 04, 2008

DIA DI MIMPIKU

Sepi menghampiri
Datang mengendap-endap
Membawaku kembali pada kehampaan
Terus menarik jiwaku ke sisi
Menahan semua rasa tuk tinggal
Dalam kesunyian, dalam keheningan

Diam ku termangu
Mencoba mendengar suara yang tak ku dengar
Mencoba melihat hal yang tak bisa ku lihat
Tetap terpaku dalam dingin dan gelap
Ku bayangkan ini hanya angan semata
dan aku menutup mata

Di sini aku melihat cahaya
Datang perlahan dan jadi semakin terang
Aku juga bisa melihat dirinya
sedang tersenyum melihat langit
Namun ada air mata di pipi nya
Dan kusadari, dia sedang menangis

Aku hanya melihat
Dia masih di sana, diam saja
Aku tak mampu melangkah menghampiri
Tiba-tiba aku merasa jauh darinya
Namun aku masih bisa menatapnya
Untuk terakhir kalinya aku tersenyum

Kini aku merasa takut
Tapi kubuka mataku perlahan
Aku masih tersenyum, entah kepada siapa
Namun tak ku lihat dirinya dimana pun
Dia tak ada di depanku, ataupun di sampingku
Dan aku baru menyadari ada air mata di pipi ku